detik com Gubernur Jambi, Zumi Zola meminta seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Jambi harus mempunyai program menangkal paham pertumbuhan radikalisme maupun sikap intoleran di lingkungan kampus. Salah satu bentuk program antisipasi terhadap penyemaian dan penyebaran paham radikalisme dan intoleran yang perlu dilakukan perguruan tinggi di Jambi, yaitu memantau kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan kampus. “Semua kegiatan kegamaan di kampus harus diawasi agar tidak melanggar aturan yang ada. Pemerintah Pusat sudah membuat arahan dan aturan mana ajaran yang boleh dilakukan mana yang tidak. Karena itu kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan kampus yang tidak sesuai aturan tersebut harus segera dilarang,” kata Zumi Zola kepada SP di sela-sela open house perayaan Idul Fitri 1438 Hijriyah di rumah dinas Gubernur Jambi, Minggu (25/6). Open house yang dilaksanakan Gubernur Jambi tersebut berlangsung penuh rasa kekeluargaan. Ribuan warga Kota Jambi dari berbagai kalangan ekonomi, profesi, etnis, dan lintas agama, antusias menghadiri open house tersebut. Gubernur Jambi, Zumi Zola dan isteri Sherrin Tharia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Erwan Malik penuh keramahan menyambut seluruh tamu undangan sekitar lebih dari empat jam. detik com Menurut Zumi Zola, penyemaian dan penyebaran paham radikalisme maupun intoleran di lingkungan kampus harus diantisipasi secara dini agar paham yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa tersebut tidak sampai menyebar ke tengah masyarakat. Jika paham radikalisme dan intoleran sudah menyebar ke masyarakat, hal itu sangat sulit ditanggulangi. “Semua bentuk penyemaian dan penyebaran paham radikalisme dan intoleran harus kita waspadai secara dini. Semuanya mulai dari yang kecil. Kalau ada benih-benih paham radikalisme dan intoleran harus segera dibasmi. Paham radikalisme dan intoleran, mulai dari yang sederhana harus kita perhatikan agar jangan sampai membesar dan rumit penangannnya,” ujarnya. detik com Dijelaskan, penyebaran paham radikalisme dan intoleran di tengah masyarakat Jambi belum ada yang mencuat ke permukaan. Konflik berlatar belakang paham radikalisme dan intoleran belum ada yang sampai menimbulkan konflik di tengah masyarakat Jambi. Kerukunan masyarakat dan umat beragma di Jambi pun masih tetap terjaga hingga sekarang. Pelaksanaan bulan Ramadan atau Puasa hingga perayaan Idul Fitri di Jambi pun berlangsung kondusif. “Kami dari pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota tetap siap memberikan dukungan untuk menekan seluruh bentuk kegiatan keagamaan bersifat radikal dan intoleran yang dilarang tidak diperbolehkan Pemerintah Pusat,” tegasnya. Dikatakan, Provinsi Jambi hingga kini masih tetap menyandang predikat sebagai salah satu provinsi paling aman di Indonesia. Seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi, mulai dari Gubernur Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Kapolda Jambi, Danrem 042/Garuda Putih Jambi, serta para bupati dan wali kota tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketenteraman yang tercipta di Jambi hingga saat ini. Keamanan dan ketenteraman masyarakat, lanjut Zumi Zola, merupakan hal yang mahal sekali untuk dapat menjamin kelancaran pembangunan. Tanpa adanya stabilitas keamanan di daerah, pembangunan tidak akan bisa berlangsung lancar dan investor tidak akan datang. Karena itulah Forkopimda Jambi tetap berusaha menciptakan dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Untuk menjaga keamanan dan ketentaraman ini kami didukung seluruh elemen masyarakat dan tokoh lintas agama. Kami sangat bersyukur adanya kerja sama pemerintah dan masyarakat menciptakan dan menjaga keamanan dan ketenteraman masyarakat Jambi. Melalui dukungan masayarakat, Jambi akan tetap menjadi dan akan selalu menjadi daerah paing aman di Indonesia,” katanya. detik com
0 Comments
Leave a Reply. |